Selasa, 22 Januari 2013

ETIKA PROFESI DAN ETIKA BERKOMPUTER

Tugas Etika Dan Hukum Profesi | Sejarah etika komputer, Pandangan etika komputer menurut moor & Isu-isu pokok etika komputer






1.  Sejarah etika komputer dari tahun 1940an sampai sekarang .
Perkembangan teknologi yang terjadi dalam kehidupan manusia, memberikan banyak perubahan pada cara berfikir manusia baik itu dalam usaha pemecaan masalah, perencanaan, maupun juga dalam pengambilan keputusan. Sejarah etika komputer perkembangannya juga dimulai dari era 1940-an, dan secara bertahap berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu baru di masa sekarang ini.
      Era 1940-1950an
Pada awal tahun 1940-an professor dari MIT ini membantu mengembangkan suatu meriam anti pesawat yang mampu menembak jatuh sebuah pesawat tempur yang melintas diatasnya. Pada perkenbangannya,penelitian dibidang etika dan teknologi tersebut akhirnya menciptakan suatu bidang riset baru di sebut cybernetics atau the science of information feedback system. Yang pada akhirnya membuat wiener menarik beberapa kesimpulan etis tentang pemanfaatan teknologi yang sekarang dikenal dengan sebutan Teknologi Informasi (TI). Dalam konsep penelitiannya, Wiener meramalkan terjadinya revolusi social dan konsekuensi etis dari perkembangan Teknologi Informasi. Di Tahun 1948, di dalam bukunya cybernetic: control and communication in the Animal and the mechine, ia mengungkapkan bahwa “mesin komputasi modern pada prinsipnya merupakan system jaringan syaraf yang juga merupakan peranti kendali otomatis. Dalam pemanfaatan mesin tersebut, manusia akan dihadapkan pada pengaruh sosial tentang arti penting teknologi tersebut yang ternyata mampu memberikan “kebaikan”, sekaligus “malapetaka”.


      Era 1960-an
Pada tahun 1960 Donn Parker dari SRI Internasional Menlo Park California melakukan berbagai riset untuk menguji penggunaan komputer yang tidak sah dan tidak sesuai dengan profesionalitas di bidang komputer. Parker juga dikenal menjadi pelopor kode etik profesi bagi professional di bidang komuputer, yang ditandai dengan usahanya pada tahun 1968 ketika ditunjuk untuk memimpin pengembangan kode etik professional yang pertama dilakukan untuk Association for Computing Machinery (ACM ).
      Era 1970
Perkembangan etika komputer di era 1970-an juga diwarnai dengan karya Walter Maner yang sudah mulai menggunakan istilah “ computer etics”. Maner menawarkan suatu kasus eksperimental atas materi pokok tersebut pada Old Dominion University in Virginia. Sepanjang tahun 1978 ia juga mempublikasikan sendiri karyanya Starter Kit in Computer Etics. Yang berisi material kurikulum dan pedagogi untuk para pengajar universitas dalam pengembangan pendidikan etika komputer.
      Era 1980-an
Pertengahan tahun 1980-an, James moor dari Darthmouth Collage menerbikan artikel menarik yang berjudul “What is Computeer Ethics ?” sebagai isu khusus pada jurnal Metaphilosophy. Deboarh Johnson dari Rensselear Polytechnic Institut menerbitkan buku teks Computer Ethics.
      Era 1990-an sampai sekarang
Sepanjang tahun 1990 berbagai pelatihan baru di universitas, pusat riset, konferensi, jurnal, buku teks dan artikel menunjukkan suatu keanekaragaman yang luas tentang topic di bidang etika komputer. Sebagai contoh pemikir  seperti Donald Gotterbarn, Keith Miller, simon Rongerson, dan Dianne Martin seperti juga banyak organisasi professional komputer yang menangani tanggung jawab sosial profesi tersebut.


2. Pandangan etika komputer munurut moor.
James Moor mendefinisikan etika komputer didalam artikelnya “What Is Computer Ethics” “[Apakah Etika Komputer Itu?] yang ditulis pada tahun 1985. Dalam artikel tersebut, Moor mengartikan etika komputer sebagai bidang ilmu yang tidak terikat secara khusus dengan teori ahli filsafat mana pun dan kompatibel dengan pendekatan metodologis yang luas pada pemecahan masalah etis.
A typical problem in computer ethics arises because there is a policy cacuum about how computer technology should be used. Computers provide us with new capabilities an thes in turn give us new choices for action. Often, Either no policies for conduct in these situations exist or existing policies seem inadequate. A central task of computer ethics is to determine what we should do in such cases, that is, formulate policies to guide our actions…. One difficulty is that along with  a policy vacuum there is often a conceptual vacuum. although a problem in computer ethics may seem clear initially, a little reflection reveals aconceptual muddle. What is needed in suc cases is an analysis that provides a coherent conceptual frame work within which to formulate a police for action. (Bynum, 2001)
Dari kutipan di atas, terlihat bahwa suatu masalah khas dalam etika komputer muncul karena adanya suatu kebijakan yang belum jelas tentang bagaimana teknologi komputer harus digunakan. Satu tugas etika komputer adalah menentukan apa yang perlu kita lakukan didalamnya. Dalam kasus ini adalah merumuskan kebijakan untuk memandu tindakan kita. secara lebih lanjut, Moor mengatakan bahwa teknologi komputer itu sebenarnya memiliki sifat revolusioner karen memiliki “logically malleable”:
Computers are logically malleable in that they can be shaped and molded to do any activity that can be characterized in terms of inputs, outputs and connectiong logical operations… Because logic applies everywhere, the potential applications of computer technology appear limitsless. The computer is the nearest thing we have to a universal tool. Indeed, the limits of computers are largely the limits of our own creativity. (Moor, 1985).
Komputer disebut “logically malleable” karena bisa melakukan aktivitas apa pun dalam membantu tugas manusia. Hal ini terjadi karena komputer bekerja menggunakan suatu logika pemrograman tertentu yang bisa dibuat oleh programernya. Logika pemrograman tersebut terbubung dimana-mana sehingga potensi aplikasi teknologi komputer tampak tiada habisnya. Komputer merupakan suatu alat yang universal. Tentu saja batas komputer adalah seberapa besar batas dari kreativitas manusia sendiri.
Menurut Moor, revolusi komputer sedang terjadi dalam dua langkah. Langkah yang pertama adalah “pengenalan teknologi” di mana teknologi komputer dapat dikembangkan dan disaring. Ini telah terjadi di Amerika sepanjang empat puluh tahun pertama setelah Perang Dunia yang kedua. Langkah yang kedua adalah “penyebaran teknologi” di mana teknologi mendapat integrasi ke dalam aktivitas manusia sehari-hari dan ke dalam institusi sosial, mengubah seluruh konsep pokok, seperti uang (Money), pendidikan (education), kerja (work) dan pemilihan yang adil (fair elections).
Sekarang ini, pengertian yang diberikan Moor adalah salah satu pengertian terbaik yang ada menyangkut bidang etika komputer tersebut.


3. Isu-isu pokok etika komputer beserta penjelasan.

1. Kejahatan Komputer (Computercrime)
Perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, selain membawa dampak positif bagi umat manusia, di sisi lain juga mengundang tangan-tangan kriminal untuk beraksi, baik untuk mencari keuntungan materi maupun sekedar iseng-iseng saja. Hal ini memunculkan fenomena khas yang sering disebut computercrime atau kejahatan di dunia komputer.
Kejahatan komputer dapat diartikan sebagai “Kejahatan yang ditimbulkan karena penggunaan komputer secara ilegal”.

2. Cyber Ethics
Salah satu perkembangan pesat di bidang komputer adalah internet. Internet akronim dari Interconection Networking, merupakan suatu jaringan yang menghubungkan komputer di seluruh dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit menjadi satu jaringan yang bisa saling mengakses. Dengan internet tersebut, satu komputer dapat berkomunikasi secara langsung dengan komputer lain di berbagai belahan dunia.

3. E-commerce
Selanjutnya, perkembangan pemakaian internet yang sangat pesat juga menghasilkan sebuah model perdagangan elektronik yang disebut electronic Commerce (e-commerce). Secara umum dapat dikatakan bawha e-commerce adalah sistem perdangan yang menggunakan mekanisme elektronik yang ada di jaringan internet. E-commerce merupakan warna baru dalam dunia perdagangan, dimana kegiatan perdagangan tersebut dilakukan secara elektronik dan online. Pembeli tidak harus datang ke toko dan memilih barang secara langsung melainkan cukup melakukan browsing di depan komputer untuk melihat daftar barang dagangan secara elektronik. Jika mempunyai keputusan membeli, ia cukup mengisi beberapa form yang disediakan, kemudian mengirimkannya secara online. Pembayaran bisa dilakukan dengan kartu kredit atau transfer bank, dan kemudian pulang ke rumah menunggu barang datang.

4. Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual
Sebagai teknologi yang bekerja secara digital, komputer memiliki sifat keluwesan yang tinggi. Hal itu berarti bahwa jika informasi berbentuk digital maka secara mudah seseorang dapat menyalinnya untuk berbagi dengan orang yang lain. Sifat itu di satu sisi menimbulkan banyak keuntungan, tetapi di sisi lain juga menimbulkan permasalahan, terutama menyangkut hak atas kekayaan intelektual.
Beberapa kasus pelanggaran atas hak kekayaan intelektual tersebut antara lain adalah pembajakan perangkat lunak, softlifting (pemakaian lisensi melebihi kapasitas penggunaan yang seharusnya), penjualan CDROM ilegal ata juga penyewaan perangkat lunak ilegal.